My Blog.
Lomba Blog UNTAN : Bersama UNTAN MEMBANGUN NEGERI

PROJECT MANAGEMENT

Nama saya Kevin Albert Setiawan, NIM D1041161012, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Tanjungpura angkatan 2016.
Kali ini saya akan membahas mengenai manajemen proyek.

Apa Itu Manajemen Proyek?

Manajemen Proyek adalah perencanaan, pengorganisasian dan pengelolaan upaya untuk mencapai proyek yang sukses. Proyek adalah aktivitas satu kali yang menghasilkan keluaran dan hasil tertentu, misalnya, gedung atau sistem komputer baru yang besar. Ini berbeda dengan program, yang merupakan proses berkelanjutan, seperti program pengendalian kualitas, atau kegiatan untuk mengelola sejumlah proyek bersama-sama.

Manajemen proyek termasuk mengembangkan rencana proyek, yang melibatkan pendefinisian dan konfirmasi tujuan dan sasaran proyek, bagaimana hal-hal tersebut akan tercapai, mengidentifikasi tugas dan mengukur sumber daya yang dibutuhkan, dan menentukan anggaran dan jadwal untuk penyelesaian. Ini juga termasuk mengelola pelaksanaan rencana proyek, bersama dengan mengoperasikan kontrol reguler untuk memastikan bahwa ada informasi yang akurat dan obyektif tentang kinerja relatif terhadap rencana, dan mekanisme untuk melaksanakan tindakan pemulihan bila diperlukan.

Proyek sering mengikuti fase atau tahapan utama, misalnya: kelayakan, definisi, perencanaan, implementasi, evaluasi dan realisasi.

Komponen inti dari manajemen proyek adalah:
  • Mendefinisikan alasan mengapa suatu proyek diperlukan.
  • Menangkap persyaratan proyek, menentukan kualitas pengiriman, memperkirakan sumber daya dan skala waktu.
  • Menyiapkan kasus bisnis untuk membenarkan investasi.
  • Mengamankan perjanjian dan pendanaan perusahaan.
  • Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana manajemen untuk proyek.
  • Memimpin dan memotivasi tim pengiriman proyek.
  • Mengelola risiko, masalah, dan perubahan proyek.
  • Memantau kemajuan terhadap rencana.
  • Mengelola anggaran proyek.
  • Memelihara komunikasi dengan para pemangku kepentingan dan organisasi proyek.
  • Manajemen penyedia.
  • Menutup proyek dengan cara yang terkendali bila perlu.

Kapan Manajemen Proyek Digunakan?

Proyek terpisah dari kegiatan bisnis seperti biasa, yang mengharuskan orang untuk bersatu sementara untuk fokus pada tujuan proyek tertentu. Akibatnya, kerja sama tim yang efektif sangat penting bagi proyek yang sukses. Manajemen proyek berkaitan dengan mengelola paket diskrit kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Cara kerja dikelola tergantung pada berbagai faktor.

Tujuan dapat dinyatakan dalam hal:

  • Output (seperti gedung HQ baru).
  • Hasil-hasil (seperti staf direlokasi dari beberapa lokasi ke kantor pusat yang baru).
  • Manfaat (seperti mengurangi biaya perjalanan dan manajemen fasilitas).
  • Tujuan strategis (seperti menggandakan harga saham organisasi dalam tiga tahun).

Mengapa Kita Menggunakan Manajemen Proyek?

Manajemen proyek pada dasarnya ditujukan untuk menghasilkan produk akhir yang akan mempengaruhi beberapa perubahan untuk kepentingan organisasi yang menghasut proyek. Ini adalah inisiasi, perencanaan, dan kontrol berbagai tugas yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir ini. Proyek-proyek yang membutuhkan manajemen formal adalah mereka yang:
  • Menghasilkan sesuatu yang baru atau diubah, berwujud atau tidak berwujud.
  • Memiliki jangka waktu yang terbatas: awal dan akhir yang pasti.
  • Cenderung menjadi kompleks dalam hal kerja atau kelompok yang terlibat.
  • Membutuhkan manajemen perubahan.
  • Membutuhkan manajemen risiko.

Investasi dalam manajemen proyek yang efektif akan memiliki sejumlah manfaat, seperti:
  • Memberikan kemungkinan lebih besar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  • Memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan terbaik.
  • Memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pemangku kepentingan proyek.
Kevin Albert Setiawan Kevin Albert Setiawan Author

KETERKAITAN PROYEK DAN MANAJEMEN PROYEK

Nama saya Kevin Albert Setiawan, NIM D1041161012, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Tanjungpura angkatan 2016.
Kali ini saya akan menuliskan mengenai pendapat saya tentang apa itu "Proyek" dan apa kaitannya dengan "Manajemen Proyek", terutama pada Manajemen Proyek Perangkat Lunak.
Menurut saya, proyek merupakan suatu hal yang identik dengan pengerjaan hal-hal tertentu, biasanya proyek pembangunan, tapi juga bisa diartikan sebagai pengerjaan sebuah alat maupun sebuah aktivitas yang memiliki tujuan tertentu setelah pengerjaannya selesai. Proyek tersebut bisa bersifat temporer atau sementara karena pasti memiliki batas waktu pengerjaan. Proyek ini sendiri pastinya memiliki beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Biaya
    Yang namanya proyek, pasti membutuhkan modal dalam mendukung segala proses pengerjaannya. Maka biaya adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam setiap proyek. Sumber dana/biaya untuk suatu proyek bisa berasal dari sponsor maupun pemilik/client dari proyek itu sendiri. Bicara tentang biaya, pastilah sebuah proyek ingin mencapai dan mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin, maka sebuah proyek yang baik akan mendahulukan kualitas terbaik dengan harga modal yang murah agar dapat mengambil keuntungan semaksimal mungkin.
  2. Waktu
    Setiap proyek pastinya memiliki tenggat waktu atau deadline, karena jika tidak diberi batas waktu tersebut, maka sebuah proyek atau pekerjaan tidak akan jelas kapan selesainya. Jika waktu selesai sebuah proyek tidak jelas, maka produk dari proyek tersebut juga tidak akan bisa digunakan tepat waktu. Suatu proyek dikatakan selesai jika proyek tersebut telah dapat mencapai tujuan dari dimulainya proyek tersebut. Jika tidak, maka otomatis pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan akan semakin besar seiring dengan berjalannya waktu proyek tersebut.
  3. Tim
    Tugas pertama anda dalam fase ini adalah menilai keterampilan yang dibutuhkan untuk proyek sehingga anda bisa mendapatkan orang yang tepat. Penilaian ini mengalir langsung dari struktur perincian kerja yang anda lakukan selama fase perencanaan, di mana anda mengembangkan estimasi terbaik anda tentang tugas dan kegiatan yang diperlukan. Anda mungkin perlu membawa orang, baik pekerja sementara atau karyawan dari bagian lain organisasi yang memiliki keterampilan tertentu. Jangan lupa untuk meluangkan waktu dan uang untuk pelatihan guna menutupi semua celah yang tidak dapat anda isi dengan orang-orang yang sudah siap.
  4. Tujuan
    Salah satu tugas perencanaan yang paling menantang adalah untuk memadukan berbagai harapan pemangku kepentingan ke dalam serangkaian tujuan yang koheren dan dapat dikelola. Keberhasilan proyek akan diukur dari seberapa baik anda memenuhi sasaran tersebut. Semakin eksplisit anda menyatakannya di awal, semakin sedikit ketidaksepakatan yang akan anda hadapi nanti tentang apakah anda telah memenuhi harapan.
    Namun, dalam tahap perencanaan, masih banyak yang berubah, jadi anda akan merevisi tujuan anda nanti, saat anda mengumpulkan informasi tentang apa yang perlu anda capai.
Kevin Albert Setiawan Kevin Albert Setiawan Author

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM



A.  PENGERTIAN SYSTEM ANALYST

System Analyst

System analyst adalah profesi yang bagus untuk memulai karir di bidang IT. Pekerjaan sebagai system analyst menawarkan tantangan kerja yang dinamis dan variatif. System analyst merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. System analyst mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang system analyst juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisis dan perancangan sistem informasi. Tugas utama dari seorang system analyst adalah menentukan bentuk sistem yang akan dibangun nantinya. Keputusan ini tidak mudah, kesalahan menentukan format sistem yang akan dibangun akan berakibat pada gagalnya proyek yang dikerjakan. Oleh sebab itu, seorang system analyst yang sukses harus memiliki dan dibekali dengan beberapa keahlian spesifik seperti:


Keahlian analisis

Keahlian analisis diperlukan untuk memahami organisasi yang memerlukan sistem informasi yang akan dibangun. Keahlian analisis digunakan untuk memetakan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan klien yang bisa diselesaikan dengan sistem informasi dan yang tidak. Kemampuan analisis juga diperlukan untuk memecahkan masalah yang telah ditemukan lagi menggunakan teknologi berbasis komputer. Keseluruhan aktivitas ini akan sangat terbantu dengan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Dengan menganalisa komponen-komponennya maka seorang system analyst akan lebih mudah memahami keseluruhan proses bisnis yang berjalan dan menemukan sub sistem mana yang punya indikasi mengalami masalah.


Keahlian teknis

Tugas utama seorang analis adalah menentukan bentuk sistem terkomputerisasi seperti apa yang dapat menyelesaikan masalah yang telah ditemukan pada perusahaan atau organisasi klien. Karena permasalahan yang ditemukan harus diselesaikan dengan teknologi komputer maka keahlian teknis yang dibutuhkan adalah penguasaan teknologi software maupun hardware. Seorang system analyst dituntut untuk mengenal dan menguasai software maupun hardware terbaru serta mengetahui keunggulan maupun batasan dari teknologi-teknologi tersebut. Hal ini akan sangat membantu analis dalam memilih teknologi yang tepat untuk keperluan klien yang sangat spesifik. Keahlian teknis bisa diperoleh dari pendidikan formal, pelatihan khusus, maupun jam terbang yang panjang dalam mengembangkan proyek Sistem Informasi.


Keahlian Managerial

Salah satu tugas system analyst adalah menjadi tangan kanan Manager Sistem Informasi dalam mengatur sumber daya proyek dalam skala kecil. System analyst bertanggung jawab mengatur sumber daya yang di bawah kendalinya seperti programmer dan teknisi. Pembagian tugas yang tepat sangat berpengaruh pada cepat lambatnya penyelesaian proyek. System analyst juga harus mampu memprediksi resiko dan perubahan faktor-faktor eksternal seperti kenaikan harga hardware, perubahan kebutuhan klien, munculnya produk pesaing dan lain-lain.


Interpersonal skills

System analyst adalah pihak yang berkomunikasi aktif keluar dengan klien maupun kedalam dengan stake holder yang lain. Keahlian berkomunikasi sangat diperlukanuntuk menjaring informasi yang akurat tentang masalah yang ada pada klien. Kadang-kadang ada beberapa jenis klien yang tertutup atau kurang memahani proses bisnisnya sendiri. Disinilah kemampuan berkomunikasi dari system analyst sangat menentukan keberhasilan identifikasi masalah. Komunikasi juga diperlukan untuk mempresentasikan pekerjaan dari analis maupun stake holder yang lain yang perlu diketahui oleh user. Komunikasi juga diperlukan untuk koordinasi dan instruksi dengan stakeholder yang lain. Dengan menjalin komunikasi secara efektif dengan stake holder yang lain, perkembangan proyek selalu dapat diketahui, perubahan-perubahan terbaru bisa dimonitor dan direspons.

Adapun hal-hal tanggung jawab dari seorang system analyst meliputi:
  1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
  2. Aliran data menuju ke computer
  3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan computer
  4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya


B.  ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan sebuah tahapan yang sangatlah penting hal ini dikarenakan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisis sistem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Langkah-langkah di Analisis Sistem yaitu:
  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
Ada 3 metodologi yang biasa digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, yaitu SDLC, RAD, dan Prototyping, dari ketiga metodologi tersebut, saya akan menjelaskan lebih rinci tentang SDLC, berikut adalah penjelasannya:

1. SDLC (System Development Life Cycle)

Beberapa metodologi pengembangan perangkat lunak yang termasuk ke dalam SDLC (System Development Life Cycle) adalah Spiral Model dan Waterfall Model. SDLC adalah proses pengembangan dimana keseluruhan proses pengembangan sistem dilakukan melalui proses multi-langkah dari investigasi persyaratan awal melalui analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan.

a. Spiral Model

s1

Model spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop akan mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya, seperti gambar berikut

Pada spiral model, setiap Loop dibagi dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang disebut juga wilayah tugas, wilayah tugas tersebut terdiri antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu :

1. Komunikasi Pelanggan.

Tugas – tugas yang dibutuhkan untuk membangun     komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan.

2. Perencanaan.

Tugas–tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber–sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.

3. Analisis Risiko.

Tugas – tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko – risiko, baik manajemen maupun teknis.

4. Perekayasaan.

Tugas – tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.

5. Konstruksi dan peluncuran.

Tugas – tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, instalasi dan memberikan pelayanan kepada pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi).

6. Evaluasi pelanggan.

Tugas – tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan software.

b. Waterfall model

w1

Fase atau tahapan yang terjadi pada waterfall model adalah sebagai berikut ::

1) Tahap Investigasi

Pada tahap investigasi akan terjadi proses seperti:

a) Initialisasi: terjadi proses seperti perencanaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user.

b) Definisi formal: dilakukan definisi tujuan, motivasi, ruang lingkup, batasan, kendala, dan strategi. Selain itu, pada definisi formal juga dilakukan verifikasi permasalahan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru.

c) Uji kelayakan, yang terdiri dari:

1. Uji kelayakan teknis, merupakan uji terhadap ketersediaan hardware dan software.

2. Uji kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari pengembangan software akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Uji kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan orang yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang telah ditentukan.

4. Uji kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem keuangan berbasis Web (e-commerce system).

2) Tahap Analisa

Dalam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. Pada tahap ini terjadi proses seperti:

a) Determine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan cara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi.

b) Requirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja).

c) Menghasilkan desain sistem alternatif

d) Membandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan

e) Merekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.

3) Tahap Desain

Tahap menentukan bagaimana sistem mencapai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahap ini terdiri dari:

a) User interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design.

b) Data design, merupakan proses desain elemen struktur data.

c) Process design, merupakan desain program prosedur sistem

4) Tahap Implementasi

Pada tahap ini terjadi beberapa hal seperti:

a) Evaluasi hardware, software dan jasa.

b) Modifikasi dan pengembangan software.

c) Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses pengembangan.

d) Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data.

e) Testing atau uji coba, pada proses ini dilakukan uji coba dan debugging software.

f) Training atau pelatihan sistem/software yang telah terbentuk.

g) Konversi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru. Proses konversi dapat dilakukan melalui 4 macam cara antara lain:

1. Parallel strategy

2. Pilot strategy

3. Phased strategy dan

4. Plunge strategy

5. Tahap Pemeliharaan (maintenance)

Pada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan.


Keunggulan dan Kelemahan pada metode SDLC antara lain:

a. Keunggulan:

1)   Proses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik

2)   Melalui definisi kebutuhan, sehingga gap atau kesenjangan yang terjadi antara                          kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat dikurangi

3)   Menghasilkan petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen.

b. Kelemahan:

1)   Tidak adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses                                                  pengembangan (kaku atau rigid).

2)   Melelahkan karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya                            yang tinggi

3)   Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran sequential yang ditawarkan                               model ini. Iterasi (Pengulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pada                           aplikasi yang dibentuk oleh model ini.

4)   Seringkali pada awalnya customer sulit menentukan semua kebutuhan secara                           explisit.

5)   Klien harus sabar karena versi program yang sedang jalan tidak akan tersedia                             sampai proyek pengembangan selesai.


c.  Rapid Application Development (RAD)

R1

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah metode pengembangan software yang diciptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek.

Model RAD ini merupakan adaptasi dari model sekuensial linier dimana perkembangan yang cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Sehingga, jika kebutuhan sistem dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan developer menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (± 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD meliputi fase – fase dibawah ini:

a. Bussiness modeling

Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :

1)   Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis?

2)   Informasi apa yang di munculkan?

3)    Siapa yang memunculkanya?

4)    Ke mana informasi itu pergi?

5)   Siapa yang memprosesnya?

b. Data modeling

Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.

c. Prosess modelling

Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

d. Aplication generation

RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

e. Testing and turnover

Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.

Keunggulan dan kelemahan model RAD adalah :

Keunggulan:

1. Waktu pengembangan yang lebih singkat dan

2. Biaya yang relatif lebih murah

Kelemahan:

1. Tidak cocok untuk proyek skala besar

2. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi

3. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model

4. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

d. Prototyping

p1

Proses pada model prototyping yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. User Requirements

Pada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini.

b. Develope Prototype

Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sistem oleh developer, perancangan sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.

c. Revise Prototype

Pada tahap ini dilakukan evaluasi prototype sistem oleh klien. Apabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika  prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai acuan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. Siklus ini (develop-revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.

Keunggulan dan kelemahan pada pengembangan software menggunakan metode prototyping.

Keunggulan:

1. Meningkatnya komunikasi antara user dan developer

2. Peningkatan peran aktif user didalam proses pengembangan

3. Peningkatan efisiensi waktu

4. Implementasi sistem menjadi lebih mudah karena user turut berperan aktif didalam proses pengembangan

Kelemahan:

1. Kurangnya fitur keamanan dan kontrol pada prototype akhir sistem

2. Sistem akan sulit terbentuk jika proses evaluasi pada siklus prototype tidak mendapatkan titik temu.

3. Dapat menyebabkan dokumentasi akhir yang tidak lengkap

4. Developer lebih sulit mengendalikan ekspektasi user

Kevin Albert Setiawan Kevin Albert Setiawan Author

SISTEM

Apa itu SISTEM? Apa bedanya sistem perangkat lunak dengan sistem aplikasi? Mari kita bahas semuanya dibawah ini.

Sistem berarti kumpulan komponen-komponen yang pada prinsipnya bekerja secara bersamaan maupun sendiri-sendiri tetapi saling berintegrasi dan saling mempengaruhi.
Sistem aplikasi adalah kumpulan perintah-perintah tertentu yang disusun menjadi sebuah program atau aplikasi yang dibutuhkan untuk melakukan keperluan atau tugas tertentu secara spesifik. Contohnya adalah aplikasi browser yang digunakan untuk menelusuri web. Web memiliki banyak hubungan antar satu halaman dengan yang lainnya.
Sedangkan sistem perangkat lunak adalah integrasi antar perintah yang biasanya dilakukan untuk melakukan sesuatu pada perangkat keras. Sistem perangkat lunak ini bisa dibilang sebagai komponen wajib di dalam sebuah komputer karena sistem ini menjalankan hal-hal seperti sistem operasi (operating system). Perintah-perintah di dalam sistem operasi inilah yang nantinya akan bisa mengatur power supply atau pasokan energi/tenaga ke perangkat keras tertentu demi menentukan kapan perangkat keras tersebut akan digunakan atau tidak.


  • KARAKTERISTIK SISTEM
Sistem sendiri pastinya memiliki karakteristik atau ciri khusus. Yang jelas, sistem pastinya harus memiliki komponen-komponen. Selain itu, sistem juga harus memiliki batasan, lingkungan, penghubung, masukan, pengolah, keluaran, dan sasaran. Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan karakteristik sistem.
    • Komponen Sistem
      Komponen sistem bisa dibagi menjadi dua, yaitu sub sistem dan supra sistem. Sub sistem adalah elemen-elemen yang lebih kecil seperti software, hardware, dan brainware. Sedangkan supra sistem adalah elemen-elemen yang lebih besar seperti perangkat keras I/O, memori, dan sub sistem CPU.
    • Batasan Sistem
      Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
    • Lingkungan Sistem
      Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
    • Penghubung Sistem
      Biasanya penghubung ini lebih dikenal dengan istilah Interface. Interface merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui interface ini, memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk sub sistem yang lainnya dengan melalui interface. Dengan interface satu sub sistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
    • Masukan
      Masukan adalah suatu hal yang dimasukkan ke dalam sistem untuk kemudian diteruskan ke proses pengolahan. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah suatu hal yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah suatu hal yang diproses untuk didapatkan keluaran.
    • Pengolahan Sistem
      Pengolahan disini adalah proses lanjutan setelah sistem menerima masukan. Masukan yang ada akan diproses sedemikian rupa mengikuti program dan perintah yang sudah dibuat dari awal (tergantung pada tujuan sistem tersebut). Hasil dari pengolahan ini akan menjadi sesuatu yang siap pakai.
    • Keluaran
      Keluaran atau output disini bisa berupa hasil yang siap pakai maupun produk buangan sisa hasil pengolahan. Hasil siap pakai itu sendiri juga bisa digunakan lagi menjadi masukan atau langsung ditampilkan/dikeluarkan oleh sistem.
    • Sasaran
      Semua sistem yang dibuat dan dibentuk pasti ada tujuan tertentu dan berguna. Jika tidak, maka sistem tersebut akan menjadi sia-sia. Sasaran disini sangatlah menentukan apa saja masukan yang perlu dan keluaran apa yang diharapkan. Suatu sistem baru bisa dikatakan berhasil atau sukses jika keluarannya bisa mencapai sasaran tersebut.

  • KLASIFIKASI SISTEM
    • Deterministik SystemSistem dari awal sudah dibentuk dan dibuat secara pasti operasi-operasinya. Sebagai contohnya adalah program dalam komputer.
    • Probabilistik System
      Sistem yang sulit diketahui output atau keluarannya, tetapi sebenarnya input dan prosesnya dapat difenisikan. Hasil keluaran dari proses yang dijalankan bisa saja menyimpang atau tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sebagai contohnya adalah sifat penilaian yang bersifat essay dalam ujian.
    • Open System
      Sistem yang dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri demi tetap mempertahankan eksistensinya serta dapat melakukan pertukaran materi ataupun informasi dengan lingkungannya. Contohnya adalah sistem toko yang selalu melakukan perubahan harga demi bersaing dengan pasar.
    • Closed System
      Sistem fisik yang tidak mengalami pertukaran materi ataupun materi dengan sekitarnya. Contohnya adalah reaksi kimiawi yang terjadi pada suatu ruangan tertutup dan terisolasi.
    • Relatively Closed System
      Sistem tertutup tetapi tidak bukan tertutup seutuhnya sehingga bisa mendapatkan pengaruh luar. Pengaruh yang diterima biasanya sudah dibatasi pada batasan atau kondisi tertentu. Sebagai contohnya adalah sistem komputer yang perubahan pada proses dan hasilnya berpengaruh pada hal-hal di dalam sistem itu saja, dengna kata lain tidak boleh dari sumber diluar sistem komputer.
    • Artificial System
      Sistem yang dibuat dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan hal-hal yang menyerupai aslinya di alam. Contohnya adalah Artificial Inteligence atau kecerdasan buatan.
    • Natural System
      Sistem yang dibentuk dari kejadian yang terjadi di alam. Contohnya adalah pantai, laut, langit, tata surya, dan lainnya.
    • Manned System
      Adalah sistem-sistem yang melibatkan manusia di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa cara-cara sistem itu bekerja:
      • Man to Man
        Hubungan antar manusia.
      • Man to Machine
        Hubungan yang melibatkan mesin untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan tertentu.
      • Machine to Machine
        Hubungan satu mesin dengan mesin lainnya yang pada permulaan atau memulai suatu sistem tersebut serta memberhentikannya haruslah manusia yang melakukannya. Selain memulai dan memberhentikan, manusia juga akan memonitor jalannya sistem. Tetapi pada prosesnya lebih menitik beratkan kepada hubungan antar mesin.
  • SYARAT-SYARAT SISTEM
    Berikut ini adalah syarat-syarat sebuah sistem yang harus ada:
    • Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.
    • Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
    • Adanya hubungan diantara elemen sistem.
    • Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.
  • METODE SISTEM
    • Blackbox Approach
      Suatu sistem yang tidak diketahui dengan jelas proses pengolahannya, tetapi jelas terdefinisi input dan outputnya. Semua yang terjadi selama prosesnya hanya diketahui oleh pihak yang langsung terlibat menangani sistem tersebut. Sebagai contohnya adalah sistem pencernaan dan pencetakan uang.
    • Analytic System
      Suatu metode yang digunakan berdasarkan analisis. Terdapat proses seperti mengamati atau menyelidiki segala kebutuhan, tujuan, dan hubungan-hubungan yang ada agar dapat mengefisienkan waktu, tenaga, dan biaya.
      Dalam metode ini terdapat beberapa langkah:
      • Menentukan identitas dari sistem
        • sistem apa yang diterapkan
        • batasannya
        • apa yang dilaksanakan sistem tersebut
      • Menentukan tujuan dari sistem
        • output yang dihasilkan dari isi sistem
        • fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan
      • Bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut
        • tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas
        • cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain
      • Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan
Sekian pengertian dan penjelasan dari SISTEM yang dapat disampaikan. Semoga tulisan ini bisa berguna bagi pembaca sekalian. Terima Kasih
Kevin Albert Setiawan Kevin Albert Setiawan Author

BERSAMA UNTAN MEMBANGUN NEGERI

Universitas Tanjungpura, atau yang biasa dikenal sebagai UNTAN, merupakan perguruan tinggi terbesar dan terluas di Kalimantan Barat. Dalam tulisan ini akan membahas tentang tema "Bersama UNTAN Membangun Negeri".
Dalam perannya di dalam dunia pendidikan, Universitas Tanjungpura merupakan salah satu perguruan tinggi yang diharapkan dapat membangun negeri dengan menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang dapat berpengaruh terhadap bangsa dan negara. Mengapa mahasiswa yang berperan penting dalam membangun negeri? Simak beberapa poin berikut.

  1. Kedudukan Mahasiswa di Masyarakat.
    Masa muda merupakan jenjang kehidupan manusia yang dianggap paling optimal secara perasaan, jasmani, maupun akalnya. Jadi wajar saja jika pemuda ataupun Mahasiswa di Indonesia menjadi pemilik potensi terbesar jika dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Biasanya mahasiswa dan pemuda memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Di dalam pembangunan negara ini, Mahasiswa juga menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan negara. Baik atau buruknya pembangunan negeri kedepannya semua bergantung pada peranan Mahasiswa yang dianggap sebagai agen perubahan sosial (Agent of Social Change). Mahasiswa dianggap menjadi insan yang memiliki intelektual tinggi sehingga kepekaan dan kemampuan dalam menalar dapat menjadi kontribusi nyata terhadap pembangunan negeri. Sudah menjadi resiko tuntutan dari seorang Mahasiswa untuk mampu menggunakan potensinya dengan optimal sebagai suatu kebutuhan pribadi maupun kebutuhan masyarakat. Mahasiswa memiliki fungsi kontrol sosial bagi pembangunan yang diharapkan adalah mutlak demi kemajuan pembangunan.
    Mahasiswa yang sudah mapan dan matang dalam berpikir adalah mahasiswa yang tidak hanya sekedar memikirkan kepentingan akademis, melainkan juga memikirkan arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi terhadap masyarakat. Menjadi pribadi yang mampu melihat permasalahan di sekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya sehingga seluruh potensi yang dimilikinya dapat dikerahkan dan juga akan menjadi penentu arah kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

  2. Peran Mahasiswa dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia.
    Suatu keadaan yang sangat menyedihkan bagi keterpurukan pendidikan di Negara kita, hendaklah mendapat perhatian dari mahasiswa, terlebih lagi mahasiswa selaku konsumen pendidikan yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Artinya, segala kebijakan pemerintah mengenai system pendidikan nasional hendaklah mengarah pada peningkatan mutu bukan sekedar peningkatan biaya yang selama ini kita rasakan.
    Fungsagent of social change yang melekat pada jati diri mahasiswa saat ini hendaklah bukan sebatas slogan-slogan demonstrasi saja, namun suatu pemikiran yang rekonstruktif dan solutif terhadap permasalahan seputar pendidikan dibangsa ini dapat disumbangkan oleh mahasiswa terhadap pihak terkait, dan melakukan kontrol terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan. Sehingga suatu komunikasi antar mahasiswa, masyarakat dan pemerintah dapat berjalan dengan baik dengan menghasilkan  suatu argument dan saran sebagai solusi bagi kebuntuan permasalahan pendidikan.Sudah menjadi keharusan bagi seorang atau kelompok mahasiswa untuk aktif dalam menyoroti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, mengingat tuntutan status sosial yang strategis bagi mahasiswa dari pada elemen masyarakat lainnya, dan ini bukan berarti mahasiswa bergerak atau aktif dalam melakukan kontrol sosial yang berkembang dengan tanpa ideology dan orientasi perjuangan yang jelas. Kita tidak menutup mata jika sering kali kita melihat mahasiswa yang berduyun-duyun melakukan aksi turun kejalan dalam menyampaikan aspirasi dengan teriakan slogan nan penuh semangat namun beberapa orang diantaranya tidak mengerti akan apa yang sedang dilakukannya bahkan yang lebih menyedihkan mereka hanya sekedar ikut-ikutan. Buktinya, banyak kalangan mahasiswa yang mengaku sebagai aktivis pergerakan, tetapi tidak mengerti tentang konsep perubahan masyarakat, kebangkitan masyarakat, kritik sosial politik yang ideologis, bahkan tidak mengerti permasalahan utama masyarakat yang ada saat ini.
    Oleh karenanya mahasiswa dalam memahami peranan dirinya dalam peningkatan mutu kualitas pendidikan di Indonesia sepatutnya memiliki kerangka acuan dan penafsiran yang jelas atau lebih sering kita dengar kesadaran ideology. Kesadaran ideologi itu sebagai akibat internalisasi ideologi secara menyeluruh. Artinya, mengupayakan setiap potensi yang ada untuk menjalankan dan mempertahankan ideologinya. Setiap tingkah laku dari individu atau kelompok ini sebagai tafsir terhadap ideologi.
    Pemerintah hendaklah memberikan space bagi mahasiswa dengan menghargai setiap pendapat yang diutarakan mahasiswa demi kemajuan bangsa ini. Bukan malah menjadikan kegiatan akademik sebagai ancaman bagi mahasiswa yang frontal dan kritis dalam menyoroti kualitas system pendidikan dinegara ini. Seperti halnya melakukan intimidasi, teror sampai DO/skorsing terhadap siswa ataupun guru yang bersikap kritis. Ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan kita semakin berwatak arogan.Mahasiswa sebagai generasi intelektual hanya bisa dihargai eksistensinya dengan kualitas intelektualnya pula, bukan dengan yang lainnya. Kalau mahasiswa sudah tidak lagi bisa mengandalkan kecemerlangan intelektualnya kemampuan apa lagi yang bisa dipertaruhkan mahasiswa bagi negara ini. Oleh karena itu mahasiswa memiliki kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan bangsa yaitu melalui :
  • Pengembangan potensi diri sebagai kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar.
  • Melakukan kontrol kebijakan pemerintah terhadap penentuan arah dan karakteristik pendidikan bangsa.
  • Berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan akan perbaikan dari sebuah sistem pendidikan nasional di Indonesia.


Kevin Albert Setiawan Kevin Albert Setiawan Author

Pengikut

Digital Clock

Clocks for website
<a href="http://www.clock4blog.eu">clock for blog</a>

Popular Posts

Translator

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google